Minggu, 30 September 2012

Masih Ada Permen Rokok??


Saya sebagai penjual permen hamer candy ingin sedikit cerita yang tidak karuan. Hehe…
Mau libur lebaran. Tapi sebelumnya harus stok berita. Saya kebagian untuk meliput bisnis barang-barang jadul. Berdasarkan informasi salah seorang teman, bisnis barang jadul belakangan kian marak saja. Salah satunya, Cemal Cemil.
Awalnya, saya merasa malas untuk meliput toko ini. Bayangkan. Untuk mendapatkan nomor telepon ownernya, saya harus menelpon ke outlet-outlet Cemal-Cemil yang memang sudah tersebar di Jakarta. Setelah dioper ke sana kemari, akhirnya, saya berhasil mendapatkan nomer ponsel satu dari tiga pemilik Cemal Cemil. Yeany, namanya.
Dengan suka cita, saya akhirnya menelpon mba Yeany. Tapi hanya deringan kedua langsung di reject. Mmm… mungkin sedang meeting. Saya putuskan untuk mengirimkan SMS. Isinya kira-kira meminta waktu luang si mbak untuk wawancara. Jawabannya sangat singkat. Itu pun saya dapatkan setelah empat jam menunggu. “Sabtu?,” jawabnya. Lantas, saya tanya lagi jam berapa dan dimana. Dia hanya membalas, “12″. Maksudnya jam 12 siang.
Silahkan membeli hamer candy!
Saya masih bingung dengan lokasi wawancaranya. Akhirnya, saya mengirimkan SMS lagi. Kali ini isinya menanyakan tentang tempat wawancara. Saya menunggu dan menunggu. Tapi tak juga ada jawaban. Hingga keesokan malamnya, saya mendapat SMS kalau lokasi wawancara dilakukan di outlet Cemal Cemil di Jalan Kemang Selatan I/20. Ya, saya pun tenang. Saya mendapatkan SMS itu hari Selasa.
Hari Jumat, saya mengirimkan SMS untuk konfirmasi kepada si mbak. Tapi tak ada respons sama sekali. Setelah berbicara dengan beib, saya putuskan untuk tetap datang Sabtu itu meski dengan perasaan malas tingkat tinggi. Meski dalam hati saya turut ngedumel. “Bisa-bisanya narasumber berlaku seperti ini.” Setidaknya, dia bisa memberikan jawaban singkat sekadar “Ya” atau “Tidak”. Tapi tak apa.
Silahakan membeli permen hamer!
Saya dan beib sampai lebih cepat dari perjanjian. Kami sudah berada di depan Cemal Cemil pukul 11.12. Masih ada waktu setengah jam lebih untuk menunggu waktu wawancara. Kami boleh menunggu di dalam outlet yang cukup mungil.
Sembari menunggu, saya dan beib melihat-lihat. Rasa malas saya tiba-tiba saja pudar. Di outlet ini, saya bisa menemukan makanan masa kecil yang sudah lama hilang dari peredaran. Yang saya notice pertama kali adalah telor cicak. Permen ini dibungkus kecil-kecil hingga berenteng tiga dan dijual seharga Rp 5.000.
Saya tengok di sebelah kiri, banyak juga makanan jadul lainnya. Hingga suatu ketika, saya pun berteriak kecil, “Ya ampun… masih ada permen rokok?”. Ini betul-betul mengejutkan. Permen rokok ini merupakan permen kesukaan saya selain telor cicak sejak kecil. Selain bentuknya yang unik seperti rokok, dulu saya selalu meniru gaya orang-orang dewasa untuk merokok dengan permen itu.
Silahkan menciba hamer candy!
Saya semakin suka berlama-lama di Cemal-Cemil. Sebab, di outlet itu juga ada mainan-mainan jadul lain seperti gangsing, yoyo hingga balon tiup. Lucu sekali.
Dan ternyata…liputan saya di Cemal-Cemil juga tak seburuk yang saya kira. Tadinya saya berpikir untuk berhadapan dengan mbak yang irit SMS itu. Apalagi sebelum jam 12 saya sudah mengabarkan kedatangan saya di lokasi. Tapi tetap saja si mbak ga ada respon.
Begitulah cerita yang bisa saya bagi dengan Anda sebagai penjual permen hamer candy. Silahkan mencoba permen hamer candy saya!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar