Sabtu, 20 Oktober 2012

Bayar Pakai Uang, Kembaliannya Permen (bag 1)


Halo para pembeli hamer candy di Negara Indonesia ini. Di malam minggu ini saya akan membawakan berita yang cukup menarik dari Kompas. Meskipun sudah lama dimuat namun saya akan mengangkatnya kembali lewat artikel saya ini. Alasannya karena selain mengandung unsure permen karena saya juga ingin memajukan kesejahteraan umum. Wkwkwk….
Karena panjangnya artikel ini, maka akan saya bagi ke beberapa postingan. Semoga tidak membingungkan Anda dan Anda bisa meresapi, menghayati dan melakukan dalam kehidupan Anda sehari – hari. Wkwkwkwk… Mari saja segera kita mulai ceritanya..
Direktur PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Drs Setyadi Surya, tak menampik, banyak pelanggan Ramayana mengeluhkan uang kembaliannya yang berbentuk permen.
"Keluhan Ibu Ira bukan satu-satunya yang sampai pada kami. Banyaknya relatif. Saya tidak bisa menyebutkan berapa jumlahnya. Kami menyadari keberatan pelanggan. Itu sebabnya kami tengah mencari cara terbaik soal kembalian receh itu."
Begitulah sedikit dari awal berita ini. Bagaimana kalau pengembaliannya diganti dengan permen hamer??? Wkwkwk.. mana ada yang mau?? Orang harga ecerannya saja mencapai dua puluh lima ribu. Wkwkw.. masa uang kembalian segitu diganti dengan permen?? Kalau ada yang tahu tentang permen hamer candy mungkin mau kalau nggak ya bisa ngamuk sampai tokonya hancur. Wkwwkkwkkwkw… mari kita lanjut beritanya.. selamat menikmati kembali.
Ramayana, tandas Setyadi, sudah berusaha setiap hari ke Bank Indonesia menukarkan kepingan uang logam di bawah nominal lima ratus rupiah. "Tapi sejauh ini, sulit sekali memperoleh uang pecahan di bawah nominal lima ratus rupiah di sana. Tidak selalu ada. Kalau kepingan lima ratus rupiah, sih, banyak"
Bagaimana bila kostumer ganti membayar belanjaannya dengan kumpulan permen? "Kalau saya setujui, nanti kami disalahkan Pemerintah. Permen, kan, bukan alat tukar bayar. Kalau kami memberi permen, itu karena belum menemukan solusi. Sudahlah, mari kita cari solusinya bersama," kilah Setyadi.
Begitu dulu beritanya. Bersambung – sambung gakpapa yang penting tepat , jelas dan akurat. Haha… Kayanya sekarang sudah tidak ada yang melakukan pengembalian nominal ratusan rupiah dengan permen. Mungkin kalau di desa – desa masih ada, itu karena kekeluargaan yang tinggi. Haha.. Penasaran dengan hamer candy?? Silahkan hubungi saya atau ikuti saja link yang telah saya sediakan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar